02882 2200157 4500001002100000005001500021035002000036245020700056100001200263300002300275260003700298082002200335084002900357600004600386520229200432INLIS00000000000028020231003023114 a0010-10230000931 aMotivasi Petani Dalam Menggunakan Benih Unggul Bersertifikat Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara /cRomaito Harahap1 aHarahap biil ;c30 cmeIndo aMedan :bPolbangtan Medan,c2019 a631.53:633.855.34 a631.53:633.855.34 HAR m 4aPembibitan Dan Teknik Perbanyakan Tanaman aRomaito Harahap, Motivasi Petani Dalam Menggunakan Benih Unggul Bersertifikat Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan mengetahui hubungan status sosial ekonomi (pendidikan nonformal, pengalaman, pendapatan, luas lahan), lingkungan ekonomi (ketersediaan kredit usaha tani dan ketersediaan sarana produksi, jaminan pasar, hrga benih) dan keuntungan penggunaan benih unggul bersertifikat (tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko, tingkat kesesuaian dengan budaya setempat) dengan motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Jenis penelitian adalah penelitian survei, metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Populasi berjumlah 266 petani dan sampel sebanyak 38 responden, penentuan sampel dengan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan skala likert dan korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) rendah, dengan tingkat motivasi ekonomi 39,47 persen dan motivasi sosiologis 35,26 persen dan hasil korelasi rank spearman terdapat hubungan signifikan antara pendidikan nonformal, pengalaman, pendapatan, luas lahan, ketersediaan sarana produksi, jaminan pasar, harga benih, tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko dengan motivasi ekonomi dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan kredit usaha tani dan tingkat kesesuaian budaya setempat dengan motivasi ekonomi sedangkan untuk motivasi sosiologis terdapat hubungan yang signifikan dengan ketersediaan kredit usaha tani dan ketersediaan sarana produksi dan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan pendidikan nonformal, pengalaman, pendapatan, luas lahan, jaminan pasar, harga benih, tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko.