Adi Sulistyo Nugroho Pengarang text teks ind

text

regular print

x, 238 halaman ; 20 cm.

tanpa perantara

volume

Menceritakan mengenai ketika gerimis hadir kita dipertemukan. Namun, ketika gerimis pergi kita pun terpisahkan. Kisah kita hanya menjadi kenangan. Wajahmu kini menjadi awan, selalu terlihat tak dapat kusentuh. Cintamu bagai angin subuh, terasa tapi tak bisa aku peluk. Atau sebenarnya kitalah hujan dan angin, selalu bersama, tapi tak bisa saling menghangatkan. Anggun, sepi ini menghimpit sejak kau pergi. Alasan satu-satunya untuk aku tetap melangkah hilang sudah. Katakan sayang, apa masih ada embun yang lebih teduh dari senyummu? Tunjukan Sayang, apa ada mentari yang lebih hangat dari pelukanmu? Katakan, Sayang! Katakan apa yang harus aku lakukan untuk membesarkan hati dan pikir dari penjara kenangan? Anggun sayang, jasadmu boleh terkubur, tapi wajahmu tetap utuh, cintaku takan membusuk terkubur waktu. Biarlah aku bawa segala cinta, segenap sayang dalam dada hingga aku pulang dan berharap kau menungguku di sana. Tetap dengan senyum termanismu dan cubitan paling manjamu. Adi Sulistyo Nugroho novel 899.2213 899.2213 ADI g 978-602-5849-52-7 241218 20241218035259 INLIS000000001414429 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)